“Waktu adalah pedang. Jika tidak dapat mengendalikannya dengan
baik, maka ia akan menghunusmu. Sebaliknya, jika dapat mengendalikannya
dengan baik, ia akan menjadi senjata bagimu.”
Benarlah kutipan pepatah di atas. Bahwasanya jika kita dapat mengolah waktu dengan baik, maka apa yang menjadi tujuan dan rencana kita akan mudah tercapai. Sebaliknya, jika waktu tidak dapat digunakan dan dimanfaatkan dengan baik, maka yang ada hanya kesia-siaan, pekerjaan dan target tak bisa tercapai sempurna.
Mengolah waktu dengan baik berarti selalu berusaha on time alias tepat waktu dalam setiap agenda keseharian dan jadwal kita. Nggak kebayang kan ya kalau kita hampir setiap hari telat sekolah, telat kuliah, telat masuk praktikum, telat ngajar, telat berangkat kerja. Maka akan banyak kerugian yang diperoleh. Terlambat masuk kuliah bisa jadi tidak dianggap hadir oleh dosen, belum tentu pemahaman akan suatu materi kuliah bisa dipahami dengan baik. Pun juga misal memiliki janji dengan rekan kerja, sahabat dan lainnya. Jika kita datangnya melebihi batas waktu toleransi maka akan hilanglah kesempatan baik kita. sudah lelah, terburu karena terlambat, tak dapat keuntungan maksimal pula.
Begitu pentingnya tepat waktu, maka Allah memperingatkan kita dalam QS. Al-Ashr (103), bahwasanya, orang yang tidak memanfaatkan waktunya dengan baik, ia berada dalam kerugian. Berada dalam kerugian itu berarti ibarat kita berada di dalam rumah nih ya, maka rumah itu adalah kerugian. Mulai dari atapnya, lantainya, dindingnya perabotannya dan sebagainya. benar-benar dalam kerugian.
Maka ciri seorang muslim yang baik itu adalah dia yang selalu berusaha benar-benar tepat waktu dalam menghadiri apapun. Dia yang tepat waktu dalam menjalankan sholat, tepat waktu dalam menghadiri pertemuan, tepat waktu untuk kuliah, tepat waktu dalam segala hal. Sebab on time itu ciri dia yang bertakwa, ciri dia yang mengaku dirinya baik. Sebab Allah mengatakan dalam Al-qur’an berarti memerintahkan kita seperti itu.
“Demi waktu, sesungguhnya, manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasehati untuk kebenaran dan saling menasehati untuk kesabaran.” (QS. Al-Ashr : 1-3)
sumber akuambasador.wordpress.com
Benarlah kutipan pepatah di atas. Bahwasanya jika kita dapat mengolah waktu dengan baik, maka apa yang menjadi tujuan dan rencana kita akan mudah tercapai. Sebaliknya, jika waktu tidak dapat digunakan dan dimanfaatkan dengan baik, maka yang ada hanya kesia-siaan, pekerjaan dan target tak bisa tercapai sempurna.
Mengolah waktu dengan baik berarti selalu berusaha on time alias tepat waktu dalam setiap agenda keseharian dan jadwal kita. Nggak kebayang kan ya kalau kita hampir setiap hari telat sekolah, telat kuliah, telat masuk praktikum, telat ngajar, telat berangkat kerja. Maka akan banyak kerugian yang diperoleh. Terlambat masuk kuliah bisa jadi tidak dianggap hadir oleh dosen, belum tentu pemahaman akan suatu materi kuliah bisa dipahami dengan baik. Pun juga misal memiliki janji dengan rekan kerja, sahabat dan lainnya. Jika kita datangnya melebihi batas waktu toleransi maka akan hilanglah kesempatan baik kita. sudah lelah, terburu karena terlambat, tak dapat keuntungan maksimal pula.
Begitu pentingnya tepat waktu, maka Allah memperingatkan kita dalam QS. Al-Ashr (103), bahwasanya, orang yang tidak memanfaatkan waktunya dengan baik, ia berada dalam kerugian. Berada dalam kerugian itu berarti ibarat kita berada di dalam rumah nih ya, maka rumah itu adalah kerugian. Mulai dari atapnya, lantainya, dindingnya perabotannya dan sebagainya. benar-benar dalam kerugian.
Maka ciri seorang muslim yang baik itu adalah dia yang selalu berusaha benar-benar tepat waktu dalam menghadiri apapun. Dia yang tepat waktu dalam menjalankan sholat, tepat waktu dalam menghadiri pertemuan, tepat waktu untuk kuliah, tepat waktu dalam segala hal. Sebab on time itu ciri dia yang bertakwa, ciri dia yang mengaku dirinya baik. Sebab Allah mengatakan dalam Al-qur’an berarti memerintahkan kita seperti itu.
“Demi waktu, sesungguhnya, manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasehati untuk kebenaran dan saling menasehati untuk kesabaran.” (QS. Al-Ashr : 1-3)
sumber akuambasador.wordpress.com
Kak kalau yg udh lulus sma trs mau ngafal aj bisa kh kak?
BalasHapus